Minggu, 16 Mei 2010

Suara Langit, Senandung Bumi

Oleh: Aliva Wilda R

Langkah layu mengiringi laju waktu, terasa melambat-merenggang
Angka-angka jam dinding mulai bernyanyi, kata demi kata
Jarak tak lagi menampakkan definisinya
Karena kicau tak hanya menjelang malam
Selalu...

Teriakanmu semakin bergema hingga tak ada lagi ruang
Menjerat mati semua suara, erat menyimpul beku
Rayumu semakin nyata hingga tak ada lagi warna
Memaksa darah ini menjadi hitam mengental

Klimaks sudah senandungmu, ego saja
Dan aku kaku, gemetar
Tak ingatkah arti waktu, ruang, menunggu?
Dan aku terpojok di sudut bisu

Sadarkah?
Awan berada diantara tanah dan langit
Senandungmu hipnosis
Namun suara langit gelegar petir

Aku masih bisu antara bumi dan langit
Gravitasi dan kepakan sayap
Bermainlah dengan waktu!
Larut...
Kelak kau temukan!

Ini dariku

4 Mei 2010, 23:33
~semakin kusut

Tidak ada komentar: