Dalam perputaran gerigi-gerigi
Mestinya larut dengan jiwa
Menghijau...
Nafas ini tetap ketar-ketir
Membusuk dalam darah
Menjadi lebam dalam bisu
Hembusan angin bukit kuhirup perlahan
Butir-butir embun kuraba dengan lembut
Sambil memejamkan mata
Berjalan di atas jembatan semedi
Tapi angin tetaplah angin
Hembusannya adalah drama
Di sana menggema ratusan kilometer
Aku terpuruk dalam kebisuan
Bagai memutus nafas diafragma
Antara sandiwara dan perjalanan
Sebuah rasa penuh bumbu
Tetap... Sebuah definisi
Hanya tergambar di ruang vakum
Kebisuan pun adalah bahasa
23 Maret 2010, 01:15
~menapaki keheningan malam, ingin memejamkan mata meraih pandangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar