Oleh: Aira Antartika
Masih bersama angin berselimut dilema asa
Menatap masa dalam sunyi ruang hati
Diantara bisikan arah dan ucapan bisu
Terdampar di persimpangan terkujur tanpa kata
Setiap pijakan telapak kaki adalah persimpangan
Ini persimpangan yang lain dalam tema klasik
Antara terucap atau tetap menyayat syaraf tubuh
Bayang-bayang semu kembali hinggap dalam arteri
Lukisan itu begitu tampak bukan konsep
Tidak diantara nama-nama dalam catatan
Hanya sebuah bingkai berisi cahaya nyata
Selalu menggelayut dalam dendrit hitungan waktu
Jika sebentuk wujud saja dalam kotak terkunci
Jika angin berembus deras menghanyutkan jiwa
Jika sunyi mulai meninggalkanku tanpa pesan
Jika jalanan bebatuan rimba tak mau menyapa
Telak...
Menampar relung emosi yang gundah
Tak ada kicau burung-burung hutan
Tak ada sapa daun-daun belukar
Tak ada hangat naungan tenda dan dingin
Tak ada semangat ransel dan balaclava
Ta...
Apakah hitam atau putih?
Catatan hening di kala senja menghampiri
28 Mei 2009
pra midnight
Tidak ada komentar:
Posting Komentar